Disaat kita terlahir
kedunia ini, kita tidak akan bisa memilih dengan siapa orang tua dan bagaimana
hidup kita nanti didunia. Kita hanyalah bayi mungil tak berdosa yang bahagia
karena dapat menikmati aroma kebebasan dan menghirup harumnya nafas dunia.
Namun seiring waktu dan kita tumbuh tidak semua hal yang kita jalani seharum
saat pertama kali kita menghirupnya
Hidup ini adalah
Pilihan, Pilihan untuk belajar, belajar mencari apa yang kita harapkan, belajar
menerima kenyataan bahwa tidak semua yang kita inginkan dapat terpenuhi, yah
itulah pilihan. Dan disaat kita sudah bisa sedikit menengok dunia “sedikit”
luar, maka mungkin yang pertama kali kita rasakan adalah sebuah kekaguman, namun
terkadang kekaguman itu hanya sesaat dan ingin sekali rasanya kita kembali ke
zona nyaman, yah ini lah kehidupan, dimana kita harus keluar dari zona nyaman
untuk dapat bertahan hidup. Keinginan, harapan secara tidak langsung akan
terlintas dalam benak kita, ambisi, keegoisan akan masuk dengan sendirinya saat
kita memulai sebuah “persaingan”.
Namun haruslah kita
ingat, salah satu pilihan hidup kita didunia ini adalah belajar menerima
kenyataan bahwa tidak semua yang inginkan atau kita harapkan dapat tercapai dan
terpenuhi. Saat kita bahagia dengan harapan kita, maka haruslah kita bahagia
pula saat harapan itu tidak berpihak pada kita, kita pasti yakin itu sangatlah
sulit, tapi tak ada salahnya jika kita mencoba menerima kenyataan itu. Kita
jelas berhak menentukan pilihan hidup kita, tetapi lihatlah di luar sana banyak
sekali orang-orang yang berharap bahwa ada seseorang yang menentukan hidupnya,
itu karena mungkin mereka terlalu lelah dengan kebebasan pemilihan hidupnya.
Jika kita merasa bahwa hidup kita terlalu dikekang, maka percayalah dari
perasaan itu akan tumbuh sebuah kenyamanan, kenyamanan karena kita menerima,
kenyamanan karena kita tidak memaksakan kehendak dan mungkin inilah pilihan
hidup kita. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar