Pernah kah kita merasa
sendiri? Pasti jawabannya pernah, meskipun sebenarnya kita tidak pernah
sendiri, itulah rasa, dimana rasa tak dapat kita sembunyikan ataupun kita
hilangkan. Yang bisa dilakukan adalah mengelola rasa itu dengan hati yang
damai. Baik dan Buruk sebuah perasaan akan mempengaruhi pikiran dan jiwa. Saat
kita merasa sendiri yang akan terlintas dalam pikiran kita adalah dengan siapa
aku membagi kisah ini, namun jiwa kita memilih untuk diam dan menutup diri
karena sebenarnya salah satu yang dibutuhkan dalam kehidupan setiap manusia
adalah “waktu untuk sendiri”.
Tidak selalu salah dan
tidak selalu benar pula, dengan karakter yang dimiliki setiap orang pasti ada
juga dimana orang tersebut lebih memilih menutup diri dari orang lain, dan
berasumsi bahwa apapun yang terjadi dapat diselesaikan dengan sendiri. Di sisi
lain ada juga karakter orang dimana dia selalu ingin berbagi dengan orang lain,
entah dengan orang tua, sahabat, teman ataupun kekasih. Saat kita sendiri bukan
berarti kita kesepian, sendiri adalah dimana segala hal yang terjadi pada diri
kita adalah hanya kita yang mengetahuinya, itu akan sangat terbiasa jika
dialami oleh seseorang yang memiliki karakter yang pertama saya sebutkan yaitu
menutup diri dari orang lain, berbeda dengan karakter yang kedua, saat banyak
sekali cerita yang ingin dia sampaikan namun tidak ada yang merasa peduli, dia
akan terpaksa untuk diam dan menutup diri, padahal bukan hal seperti ini yang dia
harapkan.
Keduanya memiliki
definisi dari “sendiri” itu berbeda-berbeda, ada yang mengartikan bahwa sendiri
adalah hal yang sudah biasa, namun ada yang mengartikan pula bahwa sendiri
adalah pilihan untuk menghargai orang lain dan tidak mengganggunya dengan
cerita-cerita yang mungkin sering disampaikan.
Saat saya menulis ini,
saya teringat kembali bahwa hidup ini bukan hanya dengan cerita-cerita saya,
namun bagaimana saya juga dapat menghargai cerita orang lain, artinya kita
tidak boleh egois. Jika kita merasa seseorang terkesan pergi menjauh dan tidak
mengijinkan kita bercerita, itu sudah saatnya kita yang mendengar tentang
ceritanya, jadilah pendengar yang baik dan itu lebih bahagia daripada kita yang
bercerita sendiri.
Pembaca yang
berbahagia, sedangkan definisi “sendiri” menurut saya adalah saat saya bersedia
mendengarkan apapun dari orang yang terkasih tanpa harus menuntut apapun adalah
kebahagiaan tersendiri buat saya.
Simpanlah cerita kita
sejenak, dan mulailah mendengarkan cerita mereka. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar