Senin, 01 Desember 2014

Terima Kasih 1 Desember ^^

Kita semua pernah terlahir didunia ini, kita semua pernah menjadi saksi dari tanggal kapan kita dilahirkan, semua nya adalah kenangan, kenangan yang tak akan pernah hilang dalam hidup. Pembaca, ijinkan saya bercerita sedikit tentang hari ini, ijinkan saya membagi kebahagiaan dan kesedihan tentang hari ini, ini bukan curhat, namun saya hanya sekedar berbagi kisah.

Hari ini tepatnya 1 Desember merupakan hari lahir saya, pada tahun 1992 saya lahir kurang lebih pukul 05:00 WIB, dan kini Tuhan masih memberikan saya nafas untuk menemui usia saya yang ke 22 tahun, tentunya bagi kebanyakan orang, momen ini adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu, bukan ditunggu untuk mendapatkan ucapan atau mendapatkan hadiah, namun ditunggu karena semakin bertambahnya usia kita, maka semakin bertambah pula tuntutan dan kewajiban kita dalam kehidupan ini. Kedewasaan hampir mayoritas dibutuhkan dalam hal ini, tapi ini lah kehidupan, dewasa itu pilihan dan tua itu pasti, begitulah yang sering diucapkan kebanyakan orang.

Tahun lalu mungkin saya menghabiskan malam pergantian bulan diatap kosan ditempat dimana saya masih duduk dibangku kuliah, berbeda dengan pergantian bulan semalam, dimana saya hanya menghabiskan waktu dengan duduk didepan laptop dan melakukan sesuatu yang belum selesai saya kerjakan. Yah itu lah perubahan karena sebuah pilihan, ucapan silih berganti datang, tapi entah mengapa ada sesuatu yang tetap hampa, isi hati yang tak pernah kuketahui mengapa menjadi alasan sikap yang seharusnya tak pernah terjadi. Jika pembaca pernah megalami hal yang sama disaat hari spesial kalian, maka ketahuilah bahwa hari spesial sebenarnya bukan hanya dengan kebahagiaan saja, namun hati kita pun harus membagi dengan kesedihan, ketika semuanya telah seimbang maka kita akan tau yang mana pengaruhnya paling besar terhadap hidup kita. Kebahagiaan kah? Atau kesedihan?

Terima kasih ku ucapkan kepada orang-orang yang terkasih, tanpa kalian aku tak akan ada disini, bahkan mungkin aku tak mampu menulis saat ini. Dan kepada orang-orang yang hari ini merasa tersakiti karena sikapku, maafkanlah.


Ijinkan aku tetap menulis cerita-cerita lain meski nanti sudah tidak ada lagi yang dapat mencariku. Karena mungkin dengan tulisan, aku masih dapat diingat meski aku tak terlihat. ;’) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar