Saat kami harus
merasakan nafasnya dunia, saat itu pula kami terlalu rapuh. Perjuanganmu untuk
menghadirkan kami kedunia adalah hal luar biasa yang tak bisa dilukiskan dengan
kata-kata yang paling indah, kehangatan yang telah engkau berikan kepada kami, membuat
kami merasa tenang, membuat kami bahagia dengan kehidupan ini.
Kecil mungil tak
berdosa kini semakin tumbuh dewasa, semakin terlihat karakter masing-masing
dari kami, ada yang penurut dan ada pula yang pembangkang. Namun engkau tak
pernah lelah terus membimbing kami, engkau tak pernah mengeluh saat kami merasa
tak cukup. Bahkan engkau selalu tersenyum didepan kami meski hatimu sedang
sedih.
Kami telah tumbuh
menjadi seseorang yang telah dewasa, lingkungan kami semakin luas, karena
engkau selalu mengajarkan kami bahwa kita adalah makhluk sosial, jadi bergaul
lah dengan siapapun selama dalam kebaikan. Namun apa yang terjadi? Tidak selalu
kita mengingat pesan itu ketika kita telah bersenang2 dengan sahabat dan teman2
kita, bahkan mungkin kita lupa untuk berbagi kebahagiaan dengannya, padahal
saat kita bersedih dia lah yang selalu ada untuk kita, yang selalu menjadi
sandaran tangisan kita, yang selalu menjadi tempat curhat kita.
Mereka tak pernah marah
pada kita teman-teman, mereka tak pernah menuntut apapun dari kita, namun
ingatkah ketika kita marah padanya jika keinginan kita tidak dipenuhi, ingatkah
ketika kita tak peduli saat mereka membutuhkan kita, mereka tetap selalu ada
kan untuk kita? Lalu kemana kita saat mereka membutuhkan kabar kita, kemana kita
saat mereka membutuhkan kita untuk berbagi cerita?
Mereka tidak akan
selamanya ada untuk kita, pantaskah kita menyia2kan kesempatan yang Tuhan
berikan ini untuk memberikan kasih sayang kita, bersyukur lah wahai teman-teman
yang masih memiliki seorang Ibu, kita wajib memberikan hormat dan bakti kita,
karena banyak diantara teman kita yang sudah di tinggalkan oleh ibunya untuk
menghadap Tuhan, bahkan kehilangan seorang Ibu ketika terlahir didunia ini.
Teman-teman pembaca,
yuk sejenak kita berhenti dari kesibukan kita, ajaklah ibu kita bercerita,
karena setiap pembicaraan yang dilakukan dengan kasih sayang adalah kehangatan
yang nyata.
Tulisan ini saya
dedikasikan untuk Ibu-Ibu di seluruh dunia dan khusus untuk Mamah, Mamah selalu
bisa menjadi seorang guru bagi murid-muridnya di sekolah, namun Mamah juga
selalu bisa menjadi guru untuk kami (Kakak Desi dan Adik Indira).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar