Kamis, 06 Agustus 2015

Memory of 6 Agustus 2014 IESP Keren :)

Pukul 05.00 pagi sudah terbangun dan menyiapkan file-file skripsi untuk Sidang, yah aku tak lupa untuk menyiapkan segala sesuatu yang terkait dengan sidang kelulusanku setelah kurang lebih 4 tahun aku kuliah, perasaan gelisah, panik dan bahagia bercampur aduk menjadi satu, tak lupa menghubungi kedua orang tuaku untuk meminta doa dan keikhlasan agar aku dimudahkan dalam perjalanan meraih gelar sarjana ini, hingga karena terlalu senang aku memutuskan untuk sarapan setelah ujian skripsi selesai. pukul 07:00 tiba-tiba aku merasa bahwa aku harus menghubungi bagian administrasi di Jurusanku, ya yang kuliah di tempat aku pasti tau siapa beliau. :) 
Rasanya mendadak jantung hampir berhenti ketika aku mendapat kabar bahwa salah satu dosen pengujiku di ganti dan penggantinya adalah dosen yang selama ini belum pernah mengajar aku, namun yang aku tau dosen ini muda, keren, dan penuh kedisiplinan, mendadak segala sesuatu yang sudah terekam indah di otakku menjadi bubar. Oke pukul 08:00 aku melaju ke kampus kesayanganku dengan kekasihku (Honda Beat Hitam 2011), aku memang sengaja tidak memberi tahu kabar baik ini kepada kebanyakan teman, karena pada saat itu masih musim Lebaran Idul Fitri, Entah mengapa langkah yang lunglai sebelum perhelatan di meja sidang sudah hadir terlebih dahulu, pukul 09:00, dimana sidang akan dilakukan pada pukul 10:00, rasa takut, cemas, dan kekhawatiran yang sudah berlebihan membuatku lupa apa isi dari skripsiku, itulah titik awal dari perhelatan besar ini.

Pukul 10:00 aku sudah berada di ruang panas bersama pembimbing dan salah satu pengujiku, dan pengujiku yang menjadi penguji pengganti belum hadir, saat itu senyum selalu aku sunggikan agar tidak gugup, bahasa keren nya jaman sekarang itu "fake smile". Presentasi dimulai dengan lancar dan penuh rasa optimis, hingga akhirnya dosen yg katanya keren muncul diruang sidangku, seketika membuat jantung ini kembali berdetak lebih cepat, membuat keringat dingin keluar begitu derasnya, namun tetap smile. :) Moment yang menakutkan itu akhirnya terjadi, yah moment menguliti isi dari apa yang telah aku tulis. Saat itu pula rasa percaya diriku menjadi turun dari yang semula 99 % menjadi 15%, wah jauh banget yah, tapi yah memang itu yang aku rasakan. Karena memang diawal aku sudah "down" terlebih dahulu alhasil semua yang aku jawab itu adalah kacau, hingga aku lupa ternyata file analisis aku belum aku simpan di laptop, hingga aku pun dicurigai bahwa skripsiku dibuatkan oleh orang lain, dalam hati menangis bombay dimana skripsi itu aku buat sendiri hingga aku sampai terkena marah oleh responden di peron stasiun, but tidak mungkin aku nangis saat itu juga, lagi aku tetap "fake smile". Dosen pembimbing ku mungkin sudah berusaha membantuku semaksimal mungkin, namun memang karena kesalahan terletak kepadaku, aku pun mengakuinya dengan berani bahwa aku salah.
Setelah kurang lebih 3 jam didalam ruangan sidang skripsi, dosen penguji dan dosen pembimbingku memutuskan bahwa aku belum bisa diluluskan, dan mereka menganggap bahwa aku belum ujian skripsi karena dengan harapan aku bisa memperbaiki skripsiku dan mendapatkan nilai yang keren.

Hati rasanya begitu sakit, ingin rasanya menangis sejadi-jadinya, namun sebelum menangis datanglah teman-teman yang layaknya seperti mau menginvestigasi aku, yah aku jawab apa adanya, kemudian dengan muka fake smile, aku keluar dari ruang sidang dan kembali ke kosan, saat itu pula air mata ini sudah lagi tak bisa ditahan, menangislah aku sejadi-jadinya, hingga aku menghubungi orang tuaku dan mengatakan apa yang telah terjadi dan oke, mamahku bilang aku seperti orang yang depresi, menghubungi "dianya aku" pun sama, kekhawatiran dimana-dimana, hingga esok harinya mereka datang ke semarang untuk menjenguk dan menguatkanku.

Kisah 1 tahun lalu 6 Agustus 2014, dimana aku dapat pelajaran berharga dari situ, bahwa kita harus selalu bersyukur, kita tidak boleh takabur, dan kita harus menjaga kesehatan meskipun deadline kerjaan atau tugas menanti kita, karena aku baru ingat beberapa hari sebelum hari H selalu begadang hingga lupa makan, dan itu yang membuat konsentrasi berkurang, terima kasih buat dosen keren yang udah membimbing aku, dosbingku hingga aku dihadapkan kembali pada sidang skripsi berikutnya.....cerita bersambung :) 



Memory of 6 Agustus 2014 :)

Rabu, 05 Agustus 2015

Jgn dekati orang yang tak bisa berterima kasih

Selamat Pagi Pembaca, wah udah lama banget ini yah enggak nulis di blog lagi, harap dimaklumi sedikit ada kesalahan teknis pada diri ini, hehehe okelah, kali ini aku pengen membahas gimana sih kita bersikap pada orang atau apapun lah bentuknya dimana mereka tak bisa berterima kasih pada sekitar.

Ada cerita si A dan si B, mereka sangat akrab dan dekat lengket banget kayak perangko. si A ini orangnya easy going banget, sangkin easy goingnya kadang bisa sampai malu2in gitu deh, hahaha nha kalau si B orangnya terlalu baik, sangkin baiknya kadang selalu memanjakan si A, sebenarnya niat si B bukan memanjakan tapi memang orangnya baik gitu kok, kayak aku, hihihihi.
Pada suatu ketika mereka berdua dihadapkan pada situasi dimana, saling menolong dan saling peduli adalah hal yang sangat penting, si B nerima-nerima aja dirinya selalu menolong si A dengan prinsip "lebih baik memberi daripada menerima", namun yang terjadi adalah si B itu selalu baper (bawa perasaan), selalu ngerasa sakit hati ketika si A nyuekin dia atau gimana lah, si B selalu merasa bahwa ternyata dirinya hanya dibutuhkan saat si A ada maunya doank, ya namanya juga manusia, si B pun punya hati yang kadang bisa "sakit", namun sikap cueknya si A gag peduli pada perasaan si B, hingga suatu hari si B bener-bener udah kesel dan marah tuh, finally dia "cukup tau" aja tentang si A, bener sih kata kebanyakan orang "ternyata bersikap cuek itu bisa buat hati kita bahagia" namun perlu di garis bawah tebal nih, cueknya dalam kategori apa dulu, maksudnya itu adalah cuek dalam hal yang dapat membuat hidup kita berkembang, tapi kalau cueknya nolongin orang ganteng atau cewe cantik yang lagi kesusahan yah it's oke lah, hehe upsss nanti ketauan si dia nya aku, hehehe

Kedekatan mereka pada akhirnya harus kandas ditengah jalan, yah bukan bermaksud untuk memutus tali silaturahmi, karena harus tetap saling menyapa dan berkomunikasi, namun cara nya lebih bijak.
Melihat sikap si B yang seakan "no coment" terhadap si A, membuat si A bertanya-tanya ada apakah gerangan? ya kembali lagi ke kita, ada orang yang langsung ngomong jika ada masalah, dan ada pula yang bisik-bisik tetangga. hayoooo siapa yang sering bisik-bisik tetangga, ngakuuu :p.
Keputusan si B salah gag? ga ada yang salah dan ga ada yang benar, semua kembali ke karakter kita masing-masing, kita berhak melakukan apapun yang terbaik untuk diri kita, dan membuat diri kita lebih berkembang dan maju. Bukan berkembang badannya ya, please, bukan itu. Tetapi berkembang pola pikir dan semakin dewasa dalam menyikapi berbagai masalah.

Nha pembaca, jika kalian menemukan hal demikian di lingkungan sekitar, jangan gag enak hati untuk berkata "NO" pada sesuatu yang membuat kita selalu sakit hati, masih banyak hal lain atau orang lain yang membuat diri kita menjadi lebih baik. Cukup tau dan Tersenyum :)

Tulisan ini bukan bermaksud untuk menjauhi seseorang, namun hanya membuat kita lebih bijak dalam berteman, bersahabat, atau memilih teman.