Kamis, 29 Oktober 2015

Memory Of My Graduation

Selamat Sore Pembaca yang makin luar biasa, bagaimana kabar kalian? Pastinya luar biasa yah, hehe kurang lebih 1 bulan saya tidak menyapa kalian semua lewat tulisan, dikarenakan ada sesuatu yang membuat saya seakan-akan tidak memilliki waktu untuk menulis, #Sombong Sekali, Oh tentu tidak, pastinya suatu hal itu akan menjadi rangkuman indah yang sewaktu-waktu akan saya tulis di blog ini.

Tulisan kali ini seharusnya saya tulis dan saya publish tepat tanggal 28 Oktober 2015 lalu, namun karena ada beberapa hal tulisan ini baru sempat rilis sekarang, eitz saya nulis ini sambil kerja loh, karena memanfaatkan waktu luang. Hehe Btw, Alhmdlh pembaca berkat doa kalian semua saya sekarang sudah bekerja di salah satu Kantor Pemerintahan di Jakarta, semoga berkah pekerjaan saya kali ini. Amin.

Oh iya pembaca kenapa mesti tanggal 28 Oktober 2015, karena tepat satu tahun yang lalu ditanggal itu, adalah saya resmi mendapatkan gelar dan ijasah sarjana saya dengan memakai kebaya dan toga yang super puanasssss, kenapa harus dibanggakan??? Ya karena saya tidak akan pernah mendapatkan itu semua tanpa Tuhan dan Orang-orang yang saya kasihi dan saya cintai tentunya yang setia menemani saya di proses-proses bagaimana saat saya terjatuh dalam keterpurukan karena harus menjalani sidang skripsi yang kedua. Hehe Suasana hetic menjelang prosesi wisuda adalah harus bangun lebih pagi untuk bisa dirias (mungkin ini Cuma perempuan aja, hehe) dan mengenakan kebaya yang panas, namun betapa bahagianya saat rasa panas itu terbayar oleh senyum kebanggaan dari orang tua J.
Doc.Pribadi 
Doc.pribadi
Saya bukan mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude oleh karena itu saya duduk dibarisan belakang, hee tapi sebenarnya pada saat menjadi mahasiswa tingkat akhir adalah harapan bisa lulus melebihi harapan menjadi mahasiswa yang berpredikat cumlaude. So, meskipun gag cumlaude intinya lulus dan dapat ijasah. Hehe Apalah Artinya Ijasah dan Gelar jika tidak diimbangi Rasa Syukur, beruntung sekali kedua orang tua selalu mengajarkan saya bagaimana untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun.

Siapapun yang sudah meraih gelar sarjana atau akan menjadi sarjana, memakai toga serta memegang ijasah dan (membawa bunga) , ini bukanlah akhir dari perjalanan kalian, tapi justru awal dari kehidupan kalian untuk memulai kehidupan yang sesungguhnya, jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan dan berbakti kepada orang tua, itulah kunci keberhasilan kita semua. Apa yang menurut kita baik, belum tentu menurut Tuhan itu baik. Semangat meraih mimpi dan cita-cita J

Terima Kasih untuk Mamah Papah, Adikku Tercinta, dan Calon Suami. Semoga Allah menyayangi dan melindungi kita semua, Love u All.